Ada banyak jenis kayu di Indonesia ada sekitar 4.000 jenis pohon yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan material bangunan maupun untuk pembuatan furnitur. Adapun diantaranya kayu komersil di Indonesia yang sudah dikenal masyarakat ada 12 jenis, mulai dari kayu jati, merbau, bengkirai, kamper, meranti, mahoni, sungkai, pinus, kelapa, ulin, sonokling dan eboni.
Baca Juga: 6 Jenis Kayu Untuk Lantai
Kayu-kayu tersebut mempunyai karakter yang berbeda tentunya. Pada dasarnya jenis kayu dibagi dua, yaitu kayu keras (hardwood) dan kayu lunak (Softwood). Pembagian tersebut berdasarkan sifat fisik yang bervariasi serta kepadatan yang beragam.Jenis kayu tersebut juga mempunyai guna yang berbeda, seperti kayu lunak sering di gunakan untuk membuat kertas karena kepadatan dan struktur kerapatan kayunya yang sangat renggang dan mudah untuk dihancurkan. Lain dengan kayu keras yang sering digunakan untuk membuat sebuah furniture karena kepadatan dan struktur kerapatannya yang rapat dan kekerasan struktur kayunya.
Perbedaan kayu keras & Lunak
Tidak ada metode khusus pada laboratorium yang mengindentifikasi kayu keras atau kayu lunak. Ada cara praktis yang sanggup kita pakai yaitu memakai kuku ibu jari buat melakukan pengetesan dengan cara menekan bagian atas kayu dengan mak jari. Kayu yg lunak akan meninggalkan bekas guratan dalam kayu. Lebih pada guratan itu terbentuk, berarti kayu tadi lebih lunak. Kayu yang keras tidak akan meninggalkan bekas guratan ketika ditekan dengan kuku ibu jari.
Cara mudah tadi direkomendasikan bagi yang belum mengenal kayu atau baru terjun ke dunia perkayuan. Ciri fisik yg lain sebagian besar kayu yang lunak mempunyai lubang pori-pori akbar dan terputus-putus. Serat kayu yg keras lebih berbentuk oval atau lebih berbentuk spiral yang berarti ikatan antar pori-porinya lebih kuat.
Pada ketika pengerjaan bisa juga dipandang disparitas kayu yang keras & kayu yg lunak. Kayu keras akan terlihat halus & licin setelah diproses dengan mesin ketam walaupun belum masuk mesin amplas. Kayu lunak memiliki kepadatan rendah dan umumnya berwarna terang. Walau disebut kayu lunak, kayu ini tidak selalu lebih lembut dari kayu keras. Aplikasi dari kayu lunak: komponen bangunan, mebel & produk lainnya seperti pintu & jendela.
Setelah kita mengenal perbedaan kayu keras dan lunak di atas, berikut di bawah ini penjelasan mengenai tekstur kayu, kelas kuat dan tingkat keawetan nya
Jenis - Jenis Kayu Komersial di Indonesia
No | Nama Kayu | Jenis Kayu | Ciri Kayu |
---|---|---|---|
1 | Eboni | Hardwood | Tekstur: Halus sampai sangat halus dan merata Arah serat: lurus atau agak berpadu Kelas kuat: I Kelas Awet: No.1, daya tahan terhadap rayap sangat bagus Pengerjaan: Memerlukan banyak tenaga karena kayu sangat keras. Tapi dapat diserut, dibubut, direkatkan dan dipelitur dengan baik. |
2 | Ulin | Hardwood | Tekstur: Agak kasar dan merata Arah serat Lurus, kadang-kadang berpadu Kelas kuat: I Kelas Awet: No.1, daya tahan terhadap jamur pelapuk kayu dan rayap. Pengerjaan: kayu uli dapat digergaji dan diserut, cepat menumpulkan mata pisau karena kayunya sangat keras. Sukar untuk direkatkan dengan perekat sintetis. |
3 | Bengkirai | Hardwood | Tekstur: halus sampai agak kasar Arah serat: Lurus dan berpadu Kelas Kuat: I-II Kelas awet: No.2, tahan terhadap rayap Pengerjaan: Dapat digergaji dengan mesin, mudah diserut sampai licin, asal menggunakan sudut ketam yang kecil. Untuk pemakuan, sebaiknya menggunakan bor dulu agar tidak pecah. |
4 | Sonokeling | Hardwood | Tekstur: Sangat Halus dan licin Arah serat: perpadu Kelas kuat: II Kelas awet: No.1, daya tahan terhadap rayap dan jamur pelapuk kayu Pengerjaan: Kayu sonokeling agak sukar dikerjakan dengan alat tangan, tapi cukup mudah bila dikerjakan dengan mesin. Dapat diserut sampai halus |
5 | Merbau | Hardwood | Tekstur: Kasar dan merata Arah serat kebanyakan lurus, kadang tidak teratur Kelas Kuat: II Kelas Awet: No. 3 Pengerjaan: Kayu jenis ini umumnya sulit digergaji, dapat diserut dengan mesin sampai halus dan diplitur dengan hasil yang baik. Merbau bisa pecah jika dipaku dan dapat menimbulkan noda hitam jika menempel pada besi atau terkena air. |
6 | Jati | Hardwood | Tekstur: agak keras dan tidak merata Arah serat: Lurus kadang agak berpadu. Kelas Kuat: II Kelas awet: II, tahan terhadap rayap dan serangan jamur Pengerjaan: Mudah dikerjakan, baik dengan mesin maupun dengan alat tangan. Jika alat di gunakan cukup tajam, kayu dapat dikerjaakan sampai halus |
7 | Nyatoh | Hardwood | Tekstur: agak halus sampai agak kasar dan merata Arah serat: Lurus sampai agak berpadu Kelas Kuat: III-IV Kelas Awet: 3-4, daya tahan terhadap kayu kering Keaweta secara umum sukar diawetkan Pengerjaan: Umumnya jenis kayu ini mudah dikerjakan kayu dapat diserut sampai halus dan dapat diplitur dengan baik. |
8 | Sungkai | Hardwood | Tektur: Kasar tidak merata, mengkilap Arah serat: lurus, kadang agak bergelombang Kelas kuat: II-III Pengerjaan: kayu sungkai dapat diserut, dibentuk dan dibubut dengan hasil yang baik, juga dapat dibor dan diamplas dengan hasil yang baik. |
9 | Mahoni | Softwood | Tekstur: Agak Halus Arah serat: Berpadu, kadang-kadang bergelombang Kelas kuat III-IV Kelas awet: 3. daya taha terhadap rayap kayu kering Pengerjaan: kayu mahoni termasuk mudah dikerjakan dengan cara dipotong, diketam,dibor dan diamplas. Namun pada proses pembuatan kadang-kadang timbul bulu-bulu halus dan serat yang patah |
10 | Meranti Kuning | Softwood | Tekstur: agak kasar dan merata, tapi lebih halus dari meranti merah. Arah serat: berpadu, tapi tidak begitu mencolok Kelas Kuat: II-III Kelas awe: 3-4, daya tahan terhadap rayap kayu kering Pengerjaan: kayu jenis ini dapat dikerjakan sampai halus dengan mudah. Dapat diplitur dan dipaku dengan baik. Mudah dilengkungkan dengan pengukusan, karena itu cocok untuk pembuatan barang yang memerlukan pelengkungan |
11 | Kayu Durian | Softwood | Tekstur: Agak kasar sampai kasara dan merata Arah serat: lurus atau berpadu Kelas Kuat: II-II Kelas awet:4-5. daya tahan terhadap rayap kayu kering Pengerjaan: Mudah dikerjakan dengan alat-alat tangan |
12 | Keruing | Softwood | Tekstur: Kasar Arah serat: lurus kadang berpadu Kelas kuat: II-I Kelas awet: 3 dan 4, daya tahan terhadap rayap kayu kering Pengerjaan: pada saat kayu masih basa mengandung kadar silika dan dama yang tinggi sehingga mudah menumpulkan gigi gergaji dan mata serut. Tapi jika kayu sudah dikeringkan umumnya mudah dikerjakan baik menggukan mesin maupun alat tangan |
Kami jual kayu dengan berbagai ukuran kayu. Kami selalu memilih kayu dari tempat terbaik dimana pohon itu ditanam. Kayu yang legal yang dapat di pertanggung jawabkan diperoleh dari hutan yang diawasi penggunaannya oleh pemerintah.
Jika Anda sendang mencari material kayu mentah bisa langsung hubungi kami di nomor yang tertera di bawah ini atau Anda bisa mengunjungi gudang kayu kami.
Alamat Gudang Kayu:
Jln. Pasar Ciseeng No. 27 Desa Parigi Mekar
Kec. Ciseeng Kab. Bogor Barat – 16120
Phone: 0251 8542153
Mobile: 0878 7866 6197 (Abdul Jamil)
Whatsapp: 0812 1893 00775