Saat pertama kali dipanen, kayu berwarna “hijau” – artinya belum dikeringkan. Karena kayu hijau sangat lembab, ia dapat melengkung dan akan selalu menyusut untuk setiap persen kadar air (MC) di bawah titik jenuh serat. Ini dapat terjadi terlepas dari metode proses pengeringan kayu oven.
Ketika perusahaan kayu membakar kayu mereka, mereka melakukannya di lingkungan yang terkontrol menggunakan suhu dan tingkat kelembaban yang dipantau dengan hati-hati untuk menghindari pengeringan yang berlebihan atau pengeringan yang kurang. Ini sangat penting karena memungkinkan kayu mengering ke MC yang benar untuk tujuan akhir penggunaannya, sehingga memungkinkan kayu untuk menjaga stabilitas dan dimensi. Kayu yang terlalu kering atau di bawah kering akan melengkung atau menyusut dan tidak akan memiliki MC yang tepat untuk tujuan penggunaannya.
Tergantung pada penggunaan terakhirnya, kayu oven dikeringkan dengan kisaran MC tertentu. Misalnya, kayu yang ditujukan untuk pembuatan alat musik atau furnitur dalam ruangan dikeringkan hingga kisaran 6-8% MC. Kayu yang dimaksudkan untuk di luar ruangan, seperti kayu yang digunakan untuk membuat kusen, daun pintu, daun jendel rumah, dapat dikeringkan hingga kisaran 17-19% MC.
Kini produk perkayuan mulai berkembang dan banyak diminati, karena itulah permintaan akan kayu oven meningkat. Para pperusaamenyiasati permintaan tersebut, dengan meningkatkan kualitas kayu olahan industri tersebut sehingga kayu yang di produksi memiliki keawetan, kekuatan dan ketahanan yang tinggi yang secara perlahan dapat mengurangi pemborosan dalam konsumsi kayu.
Salah satu proses untuk meningkatkan kualitas kayu adalah dengan cara di oven atau dikeringkan. Karena kadar air (MC) yang terdapat di dalam kayu sangat berpengaruh terhadap sifat mekanis kayu seperti kekuatan dan kemudahan pengerjaan kayu.
Tahapan Proses Kayu Oven
Proses pengeringan kayu secara umum ada beberapa tahap:
- Pemanasan Awal (preheating)
- Pengkondisian (conditioning),
- Pemerataan kadar air kayu (equalizing).
- Dan terahir pendingan (cooling down).
Berikut di bawah ini penjelasan mengenai tahapan proses pengeringan kayu.
1. Tahap Proses Pemanasan Awal
Umumnya semua jenis kayu memiliki kadar air rata-rata berkisar 50%-60%. Pada tahap pengeringan ini, kayu dibasahi lebih dahulu dengan jalan menyemprotkan air ke dalam mesin pengering dengan mengatur tempratur panas 35 derajat – 40 derajat C. Setelah menguap dan membentuk kabut uap air yang pekat menyebabkan kelembapan yang tinggi dan permukaan kayu akan menjadi basah, sehingga tegangan dalam kayu akan mengendur. Proses awal pengeringan ini bertujuan untuk menghilanhkan tegangan-tegangan dalam kayu selama kayu ditimbun atau dikeringkan secara alami.
Proses pemanasan awal akan memakan waktu 2-12 jam, bergantung jenis kayu dan ketebalan kayu itu sendiri.Beda halnya dengan perilakuan terhadap kayu yang memilik zat ekstarif minyak tinggi, tidak perlu menyemprotnya dengan air cukup dengan langsung mengatur suhu pemansan 30 derat c.
2. Tahap Proses Pengkondisian
Pada tahap ini kayu melalui proses pengeringan sampai titik jenuh, pengeringan sampai kadar air akhir. Tahap pengeringan ini dilakukan dengan cara menaikan tempratur dan mengendalikan kelembapan relatif sedikit kering.
Tahapan pengkondisian ini bertujuan:
a. Mengeluarkan kandungan air terikat dalam diding sel kayu.
b. Mengindarkan cacat-cacat akibat perubahan bentuk atau pecah-pecah.
C. Untuk menghindarkan keluarnya zat ektratif yang akan merusak warna kayu.
3. Tahap Proses Pemerataan Kadar Air Kayu
Disini kayu yang sudah melalui proses sebelumnya di cek kembali kadar airnya. Jika antar permukaan kayu dan sel inti kayu masih memiliki kadar air yang tidak merata. Maka, dilakukan penyemprotan air kembali ke dalam oven hingga kadari air telah merata atara permukaan dan inti kayu.
4. Tahap Proses Pendinginan
Ini adalah proses akhir dari tahapan oven kayu. Disini tempratur perlahan-lahan diturunkan dan penjaagaan ketetapan sirkulasi udara dalam ruang oven.Kemudian pintu oven dibuka sedikit sementara kipas sirkulasi tetap dijalankan. Jadi, kayu dipanaskan tidak langsung dikeluarkan karena kayu yang panas akan pecah atau retak bila perubahan udara di sekelilingnya terlalu mendadak. Setelah proses pengdinginan, sebaiknya kayu didiamkan selama 1 minggu sebelum di dijual ke pelaku industri perkayuan.
Itulah tadi tahapan – tahapan proses pengeringan kayu oven. Jika, Anda membutuh kayu oven untuk industri perkayuan Anda bisa memesanya di Perusahaan supplier kayu. Mereka menyediakan berbagai jenis kayu yang telah di oven dengan baik dan berkualitas.